Manusia dan Kebudayaan
Manusia
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Secara bahasa manusia berasal dari kata "manu" (Sansekerta), "mens" (Latin), yang berarti berpikir berakal budi. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia, manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri dan lain sebagainya.
4 Unsur yang membangun manusia, yaitu :
Jasad : Badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan difoto dan menempati ruang dan waktu
Hayat : Mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
Ruh : Bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan
Nafsu : Dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran
Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu, menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing-masing dan untuk orang disekitar mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini.
Manusia diturunkan kebumu oleh Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin. Menghuni bumi yang kita tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup seblum kembali kepada-Nya. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
Kepribadian Bangsa Timur
Manusia mendiami wilayah yang berbeda-beda dan berada dilingkungan yang berbeda pula. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian manusia setiap wilayah berbeda dengan yang lainnya, pembagian wilayah ada Barat, Timur Tengah dan Timur.
Indonesia termasuk dalam bangsa Timur yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik, bangsa timur dikenal juga bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang-orang wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meski begitu banyak dari bangsa timur yang masih tertinggal bangsa barat dan timur tengah.
Dalam ilmu psikologi yang notabanenya berasal dari barat, banyak mengembangkan konsep dan teori mengenai angka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak terlepas dari itu semua konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan suatu konsep yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.
Oleh karena itu, Francis L.K Hsu seorang sarjana Amerika keturunan cina, mengembangkan suatu konsep tentang jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya yang ia sebut sebagai bagan psiko-sosiogram.
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang
berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi
Kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari,
dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Unsur-Unsur Kebudayaan
1. Sistem Religi (sistem
kepercayaan).
Merupakan produk manusia sebagai
homo religieus. Manusia yang memiliki
kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di
atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar.
Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah
kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2. Sistem organisasi
kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia
sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi
kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem pengetahuan.
Merupakan produk manusia sebagai
homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari
pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain.
Kemampuan manusia mengingat- ingat apa yang telah diketahui
kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui
bahasa. menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih
bila pengetahuan itu dibukukan, maka penyebarannya
dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
4. Sistem mata pencaharian
hidup dan sistem-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan
tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat,
5. Sistem Teknologi dan
Peralatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo
faber. Bersumber dari pemikirarmya yang eerdas dan
dibantu dengan tangannya yang dapat
memegang sesuatu dengan erat,manusia dapat membuat
dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia
dapat lebih mampu meneukupi kebutuhannya
daripada binatang
6. Bahasa.
Merupakan produk dari manusia
sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada
mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang
kemudian disempumakan dalam bentuk bahasa lisan,
dan akhimya menjadi bentuk bahasa tulisan.
7. Kesenian.
Merupakan hasil dari manusia
sebagai homo aestetieus. Setelah manusia
dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan
psikisnya untuk dipuaskan. Manusia bukan lagi
semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka juga
perlu pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang
semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian
Wujud Kebudayaan :
1. Gagasan
Kebudayaan yang muncul dan hidup karena adanya gagasan –
gagasan baru, konsep yang matang serta buah dari pikiran yang kreatif. Wujudnya
dapat ditemukan dalam sebuah buku – buku, arsip dan sebagainya.
2. Aktivitas (Tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan
sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang
saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya
konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan.
3. Wujud sebagai Benda
Aktivitas manusia sehari – hari umumnya dilakukan dengan
menggunakan benda sebagai sarana dan prasarana. Dari situ lahir kebudayaan
dalam bentuk fisik yang konkret, bisa bergerak maupun tidak.
Orientasi Nilai Budaya :
1. Hakekat Hidup Manusia = Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2. Hakekat Karya Manusia = Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaranya da yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat Waktu Manusia = Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4. Hakekat Alam Manusia = Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
5. Hakekat Hubungan Manusia = Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adapula yang berpandangan individualis.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru Diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Kebudayaan :
Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Kebudayaan :
Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri yang menyebabkan perubahan kebudayaan, yang diantaranya :
• Perubahan penduduk
• Adanya penemuan baru
• Konflik yang terjadi di dalam masyarakat
• Pemberontakan atau revolusi
Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat melalui interaksi sosial yang mendorong terjadinya suatu perubahan kebudayaan, yang diantaranya :
• Peperangan
• Perubahan alam
• Pengaruh budaya lain
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru Diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Kebudayaan :
Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri yang menyebabkan perubahan kebudayaan, yang diantaranya :
• Perubahan penduduk
• Adanya penemuan baru
• Konflik yang terjadi di dalam masyarakat
• Pemberontakan atau revolusi
Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat melalui interaksi sosial yang mendorong terjadinya suatu perubahan kebudayaan, yang diantaranya :
• Peperangan
• Perubahan alam
• Pengaruh budaya lain
Hubungan Antara Manusia dan Kebudayaan
Saya bahas manusia Indonesia dalam hal kebudayaan saat ini mengalami berbagai rintangan dan halangan untuk menerima serbuan kebudayaan asing yang masuk lewat Globalisasi (perluasan cara-cara sosial melalui antar benua). Dalam hal ini teknologi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonesia turut merubah cara kebudayaan Indonesia tersebut, baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke Barat-baratan (westernisasi), yang menyebabkan terkendala dalam memajukan kebudayaannya sendiri.
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Dialektis (Dialektika)
Kebudayaan adalah produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia. Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1. Tahap Eksternalisasi adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.
2. Tahap Objektivasi adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
3. Tahap Internalisasi adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya.
referensi:
https://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/10/96/https://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/10/96/
https://irwanzulkifli.wordpress.com/2013/11/19/unsur-unsur-kebudayaan/
http://vanillabluse.blogspot.com/2014/05/makalah-manusia-dan-kebudayaan.htmlhttp://vanillabluse.blogspot.com/2014/05/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html
Orientasi Nilai Budaya :
1. Hakekat Hidup Manusia = Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem : ada yang berusaha memadamkan hidup, adapula dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik.
2. Hakekat Karya Manusia = Setiap budaya hakekatnya berbeda-beda, diantaranya da yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kehormatan dan tahta, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat Waktu Manusia = Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada yang berorientasi pada masa kini, ada pula yang masa depan.
4. Hakekat Alam Manusia = Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam dan memanfaatkan alam sebaik mungkin. Ada juga yang menganggap manusia harus selaras dengan alam dan menyerah pada alam.
5. Hakekat Hubungan Manusia = Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, adapula yang berpandangan individualis.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru Diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Kebudayaan :
Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Kebudayaan :
Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri yang menyebabkan perubahan kebudayaan, yang diantaranya :
• Perubahan penduduk
• Adanya penemuan baru
• Konflik yang terjadi di dalam masyarakat
• Pemberontakan atau revolusi
Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat melalui interaksi sosial yang mendorong terjadinya suatu perubahan kebudayaan, yang diantaranya :
• Peperangan
• Perubahan alam
• Pengaruh budaya lain
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Diterima atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru Diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Kebudayaan :
Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari masyarakat itu sendiri yang menyebabkan perubahan kebudayaan, yang diantaranya :
• Perubahan penduduk
• Adanya penemuan baru
• Konflik yang terjadi di dalam masyarakat
• Pemberontakan atau revolusi
Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar masyarakat melalui interaksi sosial yang mendorong terjadinya suatu perubahan kebudayaan, yang diantaranya :
• Peperangan
• Perubahan alam
• Pengaruh budaya lain
Hubungan Antara Manusia dan Kebudayaan
Saya bahas manusia Indonesia dalam hal kebudayaan saat ini mengalami berbagai rintangan dan halangan untuk menerima serbuan kebudayaan asing yang masuk lewat Globalisasi (perluasan cara-cara sosial melalui antar benua). Dalam hal ini teknologi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonesia turut merubah cara kebudayaan Indonesia tersebut, baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke Barat-baratan (westernisasi), yang menyebabkan terkendala dalam memajukan kebudayaannya sendiri.
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Dialektis (Dialektika)
Kebudayaan adalah produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia. Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1. Tahap Eksternalisasi adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.
2. Tahap Objektivasi adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
3. Tahap Internalisasi adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya.
referensi:
https://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/10/96/https://yanuirdianto.wordpress.com/2013/03/10/96/
https://irwanzulkifli.wordpress.com/2013/11/19/unsur-unsur-kebudayaan/
http://vanillabluse.blogspot.com/2014/05/makalah-manusia-dan-kebudayaan.htmlhttp://vanillabluse.blogspot.com/2014/05/makalah-manusia-dan-kebudayaan.html
0 komentar:
Posting Komentar