Michigan, KompasOtomotif -
Angka kecelakaan yang diakibatkan pengemudi yang mabuk masih tinggi di
Amerika Serikat (AS). Fakta ini membuat Pemerintah AS berpikir keras
menciptakan teknologi anti alkohol.
Lembaga Nasional Administrasi
Keselamatan Jalan Raya (NHTSA ), sedang merancang teknologi yang bisa
mendeteksi alkohol melalui sentuhan dan nafas pengemudi. Nantinya, bila
seseorang usai menenggak minuman keras, maka mobil dengan otomatis bisa
menolak untuk dikendarai.
Peneliti NHTSA Nay Beuse mengatakan,
pihaknya sedang mempelajari teknologi pendeteksi alkohol tersebut.
Regulator keselamatan tersebut akan menggandeng vendor yang bisa
menghasilkan sistem itu, dan bakal ditanamkan di setiap kendaraan roda
empat atau lebih.
Beuse menilai, bila sistem pendeteksi alkohol
sudah diintegrasikan ke dalam kendaraan, akan mampu menurunkan jumlah
kematian akibat kecelakaan yang berhubungan dengan alkohol di jalanan
AS, secara signifikan.
Pada 2011 lalu, NHTSA menggelontorkan dana 2,2 juta
dollar
AS dan mengajak Takata Corp dan Autoliv, sebagai pemasok produk
keamanan, untuk mengembangkan perangkat pengukur ketenangan pengendara.
Mulai 2018Dijadwalkan
mulai 2018 mendatang, teknologi pendeteksi alkohol ini sudah tersedia.
Tapi, pejabat Beuse menjelaskan, belum diketahui apakah sistem itu akan
langsung menonaktifkan kendaraan atau hanya sekadar mengeluarkan
peringatan.
"Pengereman darurat otomatis adalah contoh
implementasi teknologi baru, yang bisa mengurangi jumlah kecelakaan
mobil di masa depan. Sudah banyak mobil telah menerapkan sistem
pengereman otomatis. Sekarang ada pengembangan teknologi anti alkohol,"
jelas Buese seperti dilansir
Inautonews, Rabu (6/8/2014).
Ditambahkan,
NHTSA sangat berharap para produsen juga punya rancangan teknologi yang
terkait dengan keamanan kendaraan. Jadi mobil yang beredar di AS pada
masa mendatang, sudah memiliki teknologi yang bisa mengurangi kecelakaan
mematikan dari berbagai sebab termasuk alkohol.
Editor :
Aris F. Harvenda
Michigan, KompasOtomotif -
Angka kecelakaan yang diakibatkan pengemudi yang mabuk masih tinggi di
Amerika Serikat (AS). Fakta ini membuat Pemerintah AS berpikir keras
menciptakan teknologi anti alkohol.
Lembaga Nasional Administrasi
Keselamatan Jalan Raya (NHTSA ), sedang merancang teknologi yang bisa
mendeteksi alkohol melalui sentuhan dan nafas pengemudi. Nantinya, bila
seseorang usai menenggak minuman keras, maka mobil dengan otomatis bisa
menolak untuk dikendarai.
Peneliti NHTSA Nay Beuse mengatakan,
pihaknya sedang mempelajari teknologi pendeteksi alkohol tersebut.
Regulator keselamatan tersebut akan menggandeng vendor yang bisa
menghasilkan sistem itu, dan bakal ditanamkan di setiap kendaraan roda
empat atau lebih.
Beuse menilai, bila sistem pendeteksi alkohol
sudah diintegrasikan ke dalam kendaraan, akan mampu menurunkan jumlah
kematian akibat kecelakaan yang berhubungan dengan alkohol di jalanan
AS, secara signifikan.
Pada 2011 lalu, NHTSA menggelontorkan dana 2,2 juta
dollar
AS dan mengajak Takata Corp dan Autoliv, sebagai pemasok produk
keamanan, untuk mengembangkan perangkat pengukur ketenangan pengendara.
Mulai 2018Dijadwalkan
mulai 2018 mendatang, teknologi pendeteksi alkohol ini sudah tersedia.
Tapi, pejabat Beuse menjelaskan, belum diketahui apakah sistem itu akan
langsung menonaktifkan kendaraan atau hanya sekadar mengeluarkan
peringatan.
"Pengereman darurat otomatis adalah contoh
implementasi teknologi baru, yang bisa mengurangi jumlah kecelakaan
mobil di masa depan. Sudah banyak mobil telah menerapkan sistem
pengereman otomatis. Sekarang ada pengembangan teknologi anti alkohol,"
jelas Buese seperti dilansir
Inautonews, Rabu (6/8/2014).
Ditambahkan,
NHTSA sangat berharap para produsen juga punya rancangan teknologi yang
terkait dengan keamanan kendaraan. Jadi mobil yang beredar di AS pada
masa mendatang, sudah memiliki teknologi yang bisa mengurangi kecelakaan
mematikan dari berbagai sebab termasuk alkohol.
Editor :
Aris F. Harvenda